Sumber gbr : j-cul.com |
Sudah lama aku mengurung diri di kamar ini. Sampai tak ingat berapa lama aku berdiam diri di dalam ruangan pribadiku sendiri. Kamar ini adalah satu-satunya duniaku yang memberiku rasa nyaman dan hangat dari semua aktivitasku yang tersembunyi. Ya aku adalah seorang yang suka kesendirian..
Perkenalkan.. Namaku Maeda.. Seorang pemuda yang lahir di Kyoto Jepang. Dulu aku adalah seorang yang penuh semangat dan gairah dalam hidup. Sebagai siswa di sekolah aku selalu menduduki prestasi yang tertinggi di kelas. Meskipun aku bukan seorang yang suka menonjolkan diri namun dalam hal belajar aku adalah sosok pribadi yang penuh komitmen. Namun semua itu telah hilang dan lenyap ditelan waktu. Aku sekarang hanyalah seorang pemuda pengangguran.
Hikikomori Syndrom
Semenjak krisis ekonomi parah melanda Jepang tahun 1990 an, dimana pada waktu itu telah terjadi pecahnya gelembung ekonomi terus-menerus yang membuat pertumbuhan ekonomi Jepang berjalan stagnan. Kehidupan masyarakat Jepang mulai terjangkit keputusasaan yang berkepanjangan. Semua perusahaan teknologi Jepang yang menjadi andalan Jepang terutama elektronik semakin memburuk. Krisis demi krisis membuat perusahaan elektronik yang mengandalkan ekspor kalah bersaing dengan negara lain sehingga tidak mampu lagi menjalankan sistem model lama berbasis sistem kerja seumur hidup. Sebagian perusahaan ada yang bangkrut dan merumahkan sebagian karyawannya. Bagi mereka yang tidak tahan dengan kondisi ini jalan satu-satunya hanyalah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Namun bagi sebagian lain adalah dengan menutup diri dari dunia luar.
Fenomena sosial di Jepang saat ini yang makin mendapat sorotan publik adalah Hikikomori yaitu gejala sosial remaja dan dewasa muda yang suka mengisolasi dan mengurung diri di rumah bahkan di kamar pribadinya dan tidak mau bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka rata-rata adalah orang yang idealis dan perfeksionis seperti aku tapi kecewa dengan nasib hidup karena gagal masuk universitas dan perusahaan yang menjadi favorit di Jepang. Kegagalan dalam mencapai kesuksesan membuat kami melarikan diri dari kenyataan hidup dan lebih suka mengurung diri di rumah masing- masing.
Aku adalah salah satu diantaranya yang mengalami syndrom akut ini. Dalam budaya Jepang, nilai budaya kolektif mempengaruhi citra pribadi dan keluarga kita. Jika aku tak sukses menjalani kehidupan maka nasibku mempengaruhi citra keluargaku sendiri. Akhirnya aku menjadi malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Eksistensiku atau keberadaanku menjadi lenyap dan merasa tidak berarti dimata keluargaku sendiri. Aku menjadi manja dan menggantungkan hidupku dari uluran tangan orangtuaku. Beda dengan budaya Barat yang sangat individualis dan egois, mereka tidak mempermasalahkan jika orang tersebut tidak sukses karena masing-masing individu memiliki tanggung jawab dan urusannya masing- masing. Keluarga di Barat memberi kebebasan seluas-luasnya kepada anaknya untuk menjalani hidup apa adanya tanpa dibebani harapan dan cita-cita dari orangtuanya.
Aku sekarang menjadi Otaku, sebuah subkultur di Jepang penggemar berat Anime dan Manga. Sejak aku terkena sydrom Hikikomori aku selalu berdiam diri di kamar dan menghibur diri sendiri dengan menikmati manga, anime dan bermain game. Dengan makin mudahnya kemudahan teknologi internet, aku suka browsing anime dan manga terbaru di dunia maya dan menyaksikan tokoh anime favoritku di komputer atau smartphone.
Ada kemungkinan bahwa perkembangan teknologi cyber space dan internet membuat orang jepang terhindar dari bunuh diri akibat pasrah pada nasib karena mereka bisa lari dari kenyataan hidup hanya dengan berselancar diri di dunia maya. Bagi mereka, dunia maya adalah alternatif hidup yang membuat dirinya menjadi semakin bermakna. Dunia maya menjadi teman hidup yang selalu menjadi pendamping hidupnya sehari-hari.
Waktupun Tiba
Para ilmuwan Jepang berkumpul di rapat meeting dalam sebuah perkumpulan rahasia. Mereka ingin menjalankan sebuah program penting yaitu riset yang diberi nama Operasi X.
Proyek yang tidak diketahui publik ini membawa misi penting untuk menculik para penderita Hikikomori untuk diadakan sebuah penelitian lebih lanjut bagi kepentingan mereka. Mereka melakukan pelacakan terhadap para penderita Hikikomori dan mengambilnya secara diam-diam termasuk diriku.
Keberadaankupun terciduk oleh mereka. Tanpa sadar pintu kamarku terbuka dan dengan paksa menyeretku keluar rumah dengan mata tertutup kain hitam. Nampaknya mereka adalah serombongan pasukan rahasia yang ditugaskan untuk menculik beberapa orang yang dituduh menderita hikikomori.
Aku dan beberapa orang disekap dan dikurung dalam sebuah peti hitam. Setelah kami dibawa masuk dan dikunci dari luar, penutup mata kamipun dibuka sehingga bisa melihat satu sama lain. Kamipun merasa ketakutan dan khawatir karena kami merasa akan dibawa ke suatu tempat. Kami menduga akan diasingkan ke luar Jepang. Tapi sebelum kami menyadarinya, kesadaranku tiba-tiba menghilang.
Terdampar di Pulau Tropis
Aku mulai sadar. Aku mulai terbangun di sebuah gubuk kecil yang tak beratap. Mataku perlahan-lahan terbuka dan mulai terlihat penampakan asing di sekelilingku. Dimanakah sekarang aku berada? Aku mulai bangkit dan perlahan-lahan melangkah keluar dari gubuk itu.. Aku mulai sadar bahwa aku sudah berada di negeri asing. Ya.. Ini bukan lagi di Jepang. Cuaca disini cukup panas dan lembab. Disekelilingku terdapat hamparan sawah yang berwarna hijau. Mataku mulai terasa silau terpapar sinar matahari. Maklum sejak aku masih di Jepang tidak pernah beranjak ke luar rumah selama berbulan-bulan. Terik matahari disini cukup menyengat, aku mulai berteduh di bawah pohon beringin untuk menghindari panasnya matahari.
Tiba-tiba aku tersadar bahwa sejak tadi aku membawa tas ransel yang terikat di punggungku. Ini milik siapa? Ujarku. Kubuka dan kutengok isi tas itu. Kurogoh didalamnya dan kutemukan segepok uang kertas dan sebuah ponsel smartphone. Benar-benar aneh, uang ini bukan berasal dari jepang, pikirku. Nilai nominalnya banyak betul dan bertuliskan rupiah bukan yen Jepang. Apa maksudnya ini... ??
Sebelum aku bertanya-tanya dalam pikiranku, aku mulai berjalan menelusuri jalan setapak.. Siapa tahu aku bertemu dengan warga setempat disini. tapi kenyataannya ternyata sunyi.. Tak ada seorang pendudukpun disini.
Tak berapa lama tiba-tiba ada benda bergerak menuju kearahku. sebuah mobil jeep dari kejauhan bergerak menuju kearahku.. Aku melihat sesosok wanita yang mengendarai mobil itu melambai-lambaikan tangan kearahku. Hoiii.. Ayo ikut denganku... Naiklah kesini. Aku kaget, dia mengajakku untuk ikut menumpang mobilnya.
Misi Rahasia di Indonesia
Diapun memperkenalkan diri. Ternyata dia adalah seorang gadis dari Indonesia yang datang menjemputku. Dia bernama Rani seorang karyawan riset yang ditugaskan untuk mencari dan mengantarku ke suatu tempat. Aku kaget mendengarnya.. Apakah ini sebuah mimpi atau kenyataan? Orang Indonesia mengenali identitasku dan dia bisa bercakap-cakap berbahasa jepang. Dia tertarik denganku dan sangat membutuhkanku. Aku benar- benar tambah bingung.
Si Rani, gadis Indonesia berkulit sawo matang dan berperawakan langsing ini membawaku pergi menuju jalan besar. Aku bisa melihat pemandangan asri di pinggir jalan yang dipenuhi pepohonan rimbun berderet-deret. Mobil itu terus melaju diantara deretan pepohonan rimbun di kanan kiri jalanan.
Mobil itu kemudian berbelok menuju sebuah pemukiman yang sepi di sebuah gang sempit. Suasananya membuatku merinding karena tak seorangpun yang kutemui disini. Tapi mobil itu terus melaju menuju sebuah terowongan yang gelap dan mendadak berhenti.
Ayo ikut aku.. Bawalah tas ranselmu.. Dia turun dari mobil dan berjalan menuju pintu gerbang. Pintu tersebut terbuka otomatis dan kamipun masuk kedalam. Di dalam ternyata ada koridor yang membawaku menuju ruangan persegi. "Silahkan anda masuk.. Bosku menunggu didalam" ujarnya. Akupun masuk dan menjumpai seorang laki-laki berkemeja putih.
Aku disuruh duduk. Dia berbicara dan mengucapkan selamat datang kepadaku. "Namamu Maeda kan?, aku mendapat info dari utusan Jepang bahwa kamu sangat dibutuhkan di negara ini.. Menurut info yang saya terima, kamu mengidap gejala hikikomori yang sedang melanda di Jepang baru-baru ini akibat peristiwa memburuknya perekonomian di Jepang. Tapi kamu memiliki keistimewaan yang diperlukan untuk menolong negeri kami". Ujarnya. "Aku tahu kamu adalah bekas lulusan fakultas Program Strategi Informasi Cyberspace dibawah naungan agen rahasia Jepang, namun kamu tidak mengetahui dan menyadarinya karena ini adalah proyek rahasia Jepang. Anda merasa bersalah karena tidak mendapat pekerjaan dimana-mana di Jepang sehingga anda menjadi seorang Hikikomori. Padahal Hikikomori memiliki bakat terpendam yang luar biasa. Mereka percaya bahwa Hikikomori adalah manusia istimewa di Jepang yang sebenarnya cerdas dan sangat dibutuhkan untuk studi riset sehingga mereka menyewa anda ke negeri kami".
Narsistik Syndrom Akut
Dia menjelaskan bahwa di Indonesia sendiri sedang dilanda penyakit akut yang merebak dimana-mana yaitu Narsistik. Mereka membutuhkan seorang Hikikomori untuk menangkal penyakit itu. Aku tahu tentang timbulnya narsistik. Narsistik adalah penyakit kejiwaan akibat terlalu percaya diri berlebihan, terlalu mencintai diri sendiri dan kurang empati terhadap orang lain, merasa dirinya paling sempurna di mata orang lain.
Di Indonesia penyakit itu makin terlihat marak dengan hadirnya teknologi media sosial di cyberspace. Orang Indonesia banyak memanfaatkan cyberspace untuk medsos dan menampilkan beragam foto selfie untuk disebarluaskan sebagai eksistensi jatidirinya di dunia maya. Mereka ingin dikagumi oleh banyak orang dan membanggakan diri dengan memajang postingan foto dirinya yang dipoles dengan beragam penampilan yang menunjukkan identitas dirinya yang berlebihan seperti kekuasaan, ketampanan dan kecantikan, kemewahan atau kepintaran dirinya di medsos.
Kejadian mengerikanpun terjadi setelah kemunculan aplikasi aneh di smartphone. Dimana dalam aplikasi itu terdapat teknologi selfie yang terhubung dengan kamera ponsel. Secara mendadak orang yang menggunakan aplikasi itu menjadi hilang kesadaran, dan mulai membunuh orang-orang yang berteman di medsos. Semakin banyak mereka membunuh orang maka semakin banyak mendapat peringkat paling narsis di medsos itu. Sebuah kebanggan semu yang sangat mengerikan. Ada semacam game yang diciptakan untuk menghancurkan eksistensi di dunia nyata.
Aku dan Rani kemudian ditugaskan untuk menangkal aplikasi yang berbahaya tersebut. Setelah itu aku menuju sebuah server komputer yang sudah disediakan dan melacak siapa dalang atau pelaku yang ada dibalik pencipta aplikasi game narsis itu. Yang lebih mengerikan lagi para pengagum setia para narsis yang ada di dunia medsos sangat rela untuk dibunuh demi meningkatkan rating pujaannya. Para follower di medsos bersedia untuk dibunuh oleh kaum narsis karena mereka sudah menjadi fans berat yang rela memgikuti aturan game itu.
Aku berusaha melacak si pembuat aplikasi itu dan ternyata data itu sulit ditemui oleh mesin pencari internet komputer. Ada kemungkinan aplikasi itu dibuat melalui web yang tidak dapat terlacak di cyberspace. Satu-satunya jalan bagiku adalah dengan menelusuri sebuah situs rahasia yang tidak bisa terlacak oleh mesin pencari internet yaitu dengan menggunakan Deep Web.
Menghadang Komplotan Developer Narsis
Setelah hampir 24 jam kutelusuri di situs deepweb, akhirnya muncullah di layar komputer sebuah halaman web yang menjelaskan sebuah game narsis berikut aplikasinya. Dalam aturan itu disebutkan bahwa siapapun yang ingin mencalonkan menjadi Raja Narsis di cyber space maka dia harus menyetor dana senilai jutaan dolar di alamat pembuatnya. Dia akan memperoleh poin dari para fans nya yang menjadi follower dia dengan menyebarkan aplikasi itu kepada para pengikutnya. Rating akan naik jika follower bersedia dibunuh dalam game itu sehingga peluang untuk menjadi Raja narsis makin terbuka. "Wahh.. Ini benar-benar game paling gila yang pernah kutemui". Rata-rata para developer menyasar orang-orang paling berpengaruh di masyarakat seperti artis, pengusaha bahkan pejabat papan atas. Dilihat dari jumlah keanggotaan mereka sudah lebih dari ribuan orang.. Ini benar-benar sangat mengerikan..
Akupun mulai membuka kunci password untuk melacak keanggotaan mereka dengan menulis kata sandi dan akhirnya muncullah gambar web yang menunjukkan struktur organisasi mereka dan pemimpinnya. Dengan kemampuan luar biasa yang kumiliki aku berhasil membuka kode identitas mereka sebenarnya beserta alamat tersembunyi.
Operasi X dimulai
Setelah berhasil menemukan identitas mereka, akupun dibantu oleh Rani untuk menyiapkan pasukan penyergap kontra cyberspace yang dimilikinya. Mereka bergerak menelusuri alamat itu dan akhirnya ditemukan sebuah apartemen yang jauh dari pemukiman. Setelah pintu didobrak, para pasukan menyerbu masuk keruangan dalam. Namun sampai didalam kami tidak menemui siapapun juga. Ini benar-benar aneh..
Apakah kami berada di tempat yang salah.. Namun mendadak muncullah layar sorot di ruangan yang gelap itu. Muncul sesosok bayangan hitam yang memberi ucapan selamat datang pada kami. Tapi mendadak ada sesuatu yang tidak beres di ruangan itu, sebuah timer terlihat di layar tancap itu berkedip- kedip. Aku merasa bahwa ada bom yang diletakkan di suatu tempat. Akupun berteriak tiarap dan membawa Rani melompat keluar jendela dan Boooommmm!!!! Kilatan cahaya yang memekakkan telinga terdengar dahsyat. Aku hampir tak sadarkan diri. Asap hitam mengepul dengan pekat. Akupun bangkit tertatih-tatih melihat sekelilingku yang terbakar bara api.. Ya apartemen itu telah hancur oleh bom. Semua pasukan yang ada di dalam menghilang tak berbekas karena tak sempat untuk keluar menyelamatkan diri.
Setelah kepulan asap mereda aku melihat bayang-bayang manusia yang mulai mendekat. Siapakah gerangan mereka? Ujarku. Namun tak sempat sadar tiba-tiba aku ditendang dengan keras sampai perutku mulas dan tersungkur.
Datangnya Sang Penyelamat
"Hai anak muda beraninya kamu datang di wilayah kami, kau tak akan bisa selamat karena telah membongkar organisasi rahasia kami. Maka dari itu aku akan membunuhmu.." ucapnya.. Aku sudah pasrah dengan keadaan ini, sebuah pistol revolver diarahkan kepadaku dan tinggal menunggu waktu ajalku menjemputku.. Doorr.. Pistol itu berbunyi namun mengapa aku belum mati tanya batinku. Ya ternyata badanku dilindungi oleh si Rani yang menubrukku dari samping sehingga selamatlah aku dari marabahaya. Si Rani dengan sigap menendang tangan si pembawa pistol sehingga pistolpun terlepas. Akupun melempar pistol itu jauh-jauh sampai menghilang di semak belukar. Rani dan si penyerang itu berkelahi dengan gagah berani, ternyata si Rani adalah karyawan riset yang bisa beladiri. Ironisnya muncullah gerombolan yang mulai menghadang kami dari segala penjuru dan membentuk Formasi melingkar mengelilingi kami. Aku dan Rani dikeroyok habis-habisan dengan pukulan dan tendangan. Rani masih mampu melindungiku dari serangan gerombolan itu namun si Rani mulai kehabisan tenaga dan pertahanannya mulai goyah. Pukulan mendarat di badannya dan Ranipun tersungkur. Sebagai laki-laki aku tak sanggup melindungi Rani dan aku berpikir habislah riwayat kami disini.
Pada saat kondisi sudah sangat terdesak tiba-tiba muncullah gerombolan lain yang datang dari arah belakang kami. Mereka berseru "Jangan bergerak kalian sudah kami tangkap". Setelah aku menoleh ke belakang akupun terkejut. Ternyata mereka adalah kawan-kawanku yang pada saat di Jepang pernah bersamaku dalam Peti hitam. Ya.. Mereka adalah para Hikikomori. Mereka telah menyelamatku dari situasi yang cukup genting. Kenapa mereka tiba-tiba muncul dan sejak kapan mereka berpisah dariku??
Laskar Hikikomori
Teman-temanku berhasil menyelamatkanku dari situasi genting. Mereka berhasi menangkap gerombolan yang menyerang kami. Akupun berterimakasih kepada mereka. Namun mengapa mereka kemarin berpisah denganku?
"Halo Maeda apa kabar?" Ujar mereka. "Aku berhasil menemuimu dengan Smartphone ini. Kami awalnya berpisah masing-masing dan berpencar ke segala arah namun berkat smartphone ini kami bisa berkumpul kembali, karena di smartphone ini sudah terlacak data -data GPS milik masing-masing dari kami sehingga mempermudah kita bertemu di suatu tempat. Sepertinya agen rahasia jepang sudah mengatur GPS kami di smartphone ini."
Akhirnya aku tersadar bahwa fungsi smartphone ini supaya posisi kami bisa terlacak satu sama lainnya. Namun Rani tidak tahu-menahu kedatangan kawan-kawanku karena dia hanya diperintah bos nya untuk menjemputku.
Pemulihan Kesadaran Narsistik
Setelah peristiwa itu kami mendapat penghargaan dari agen rahasia Indonesia karena telah berhasil menangkap para pelaku developer narsis. Kami diberi visa gratis untuk tinggal bebas di Indonesia.
Sementara para korban narsis dibawa ke pusat rehabilitasi narsis. Perlahan-lahan kesadaran merekapun mulai pulih kembali. Operasi kamipun berhasil dengan sukses.
Sebagai penderita hikikimori, kami mendapatkan terapi luar biasa di Indonesia. Disini kami bisa menikmati kehidupan yang lebih nyaman dibanding negeri kami di Jepang. Suasana alam terasa indah dan penduduknya sangat ramah menerima kehadiran kami. Waktu menjadi berjalan lambat disini, lebih santai menjalani hidup dibanding di negeri Jepang yang manusianya sangat sibuk dan seperti dikejar-kejar waktu
Setelah peristiwa penyelamatan itu kamipun tersadar bahwa masih banyak orang-orang yang membutuhkan kehadiran kami. Kamipun mulai membuka diri dengan dunia luar dan mulai menulis laporan tentang Indonesia. Mudah-mudahan setelah aku mengalami kejadian yang luar biasa di Indonesia bisa menjadi sebuah pelajaran berharga bagi generasi muda di Jepang yang menderita hikikomori. Setahun kemudian aku kembali ke Jepang dengan membawa hasil riset tentang Indonesia. Aku mengajak Rani ke Jepang dan berbulan madu di Kyoto. Kami sudah mulai saling mencintai dan ingin membuka lembaran hidup baru.
Setelah peristiwa penyelamatan itu kamipun tersadar bahwa masih banyak orang-orang yang membutuhkan kehadiran kami. Kamipun mulai membuka diri dengan dunia luar dan mulai menulis laporan tentang Indonesia. Mudah-mudahan setelah aku mengalami kejadian yang luar biasa di Indonesia bisa menjadi sebuah pelajaran berharga bagi generasi muda di Jepang yang menderita hikikomori. Setahun kemudian aku kembali ke Jepang dengan membawa hasil riset tentang Indonesia. Aku mengajak Rani ke Jepang dan berbulan madu di Kyoto. Kami sudah mulai saling mencintai dan ingin membuka lembaran hidup baru.
Tamat